Home / News / Sosial

Kamis, 17 Juli 2025 - 09:12 WIB

Isu Sampah Banda Aceh, Warga Sampaikan Aspirasi via Media Sosial

Warga Ulee Kareng Layangkan Surat Terbuka ke Wali Kota.(Foto;Dok)

Warga Ulee Kareng Layangkan Surat Terbuka ke Wali Kota.(Foto;Dok)

Banda Aceh — Isu pengelolaan sampah di Kota Banda Aceh kembali mencuat setelah seorang warga Gampong Doy, Kecamatan Ulee Kareng, Fajran Zain, menyampaikan aspirasi secara terbuka kepada Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, melalui surat terbuka yang viral di media sosial pada Kamis (17/7/2025).

Dalam surat tersebut, Fajran menggambarkan kondisi lingkungan Ulee Kareng yang menurutnya tidak mengalami perubahan signifikan sejak kepemimpinan wali kota sebelumnya. Ia menyoroti penanganan sampah yang dinilai belum optimal, sehingga memicu penumpukan di sejumlah titik wilayah tersebut.

“Wajah begini sudah lama sekali, sejak masa kepemimpinan Wali Kota Aminullah Usman, hingga beberapa Pejabat Sementara setelah itu. Kami sebagai warga Ulee Kareng sangat berharap ada perubahan pada wajah ini,” tulis Fajran.

Baca Juga |  Wagub Aceh: Sinergi Ulama dan Pemerintah Kunci Mewujudkan Aceh Bermartabat

Fajran juga menyinggung tingginya angka produksi sampah di Banda Aceh yang mencapai 258 ton per hari. Ia menilai strategi pengelolaan sampah tidak dapat hanya mengandalkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau teknologi konversi sampah menjadi energi alternatif, melainkan harus diiringi literasi pengelolaan sampah rumah tangga.

“Yang juga tidak kalah penting adalah literasi pengelolaan sampah rumah tangga, agar setiap warga tahu memilah sampah sesuai jenisnya sejak awal,” lanjutnya.

Baca Juga |  KIRAB MERAH PUTIH, SATGAS YONIF 112/DJ ARAK DAN BENTANGKAN BENDERA RAKSASA DI PUNCAK JAYA

Sebagai solusi, Fajran mengusulkan penyediaan satu unit truk sampah yang diparkir di titik strategis Ulee Kareng. Menurutnya, langkah ini dapat mengurangi kebiasaan membuang sampah sembarangan dan meringankan beban kerja petugas kebersihan.

Ia juga menyoroti jadwal pengangkutan sampah yang dilakukan pada pukul 07.00–08.00 WIB, yang bertepatan dengan jam sibuk warga, sehingga kerap menimbulkan kemacetan.

Fajran bahkan menyatakan kesiapannya untuk ikut urunan bersama warga lain jika kendalanya adalah keterbatasan anggaran.

“Kami siap urunan kok walau hanya Rp10.000 per orang,” tulisnya.

Baca Juga |  Wakapolda Aceh Tinjau Pembangunan SPPG ke-2 di Lamcot, Aceh Besar

Menutup suratnya, Fajran menegaskan bahwa sampah, kemacetan, dan polusi udara adalah tiga persoalan utama yang harus menjadi prioritas Pemerintah Kota Banda Aceh. Ia berharap kepemimpinan Wali Kota Illiza Sa’aduddin Djamal dapat membawa perubahan nyata, terutama bagi wilayah pinggiran seperti Ulee Kareng.

Surat terbuka ini mendapat respons luas dari masyarakat di media sosial dan menjadi sorotan publik sebagai bentuk partisipasi warga dalam pembangunan kota. Hingga berita ini diterbitkan, pihak Pemerintah Kota Banda Aceh belum memberikan tanggapan resmi.

Share :

Baca Juga

Daerah

Lapas Kelas IIA Banda Aceh Terima Kunjungan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Besar Terkait Program Bantuan Buku Tahun 2025

Daerah

Lapas Kelas IIA Banda Aceh terima Kunjungan Kerja dari Tim Direktorat Jenderal Terkait Indeks Kualitas Kebijakan

Headline

Ketua IWO Bengkulu Tegaskan Legalitas Nama dan Logo IWO, PW Aceh Siap Bertindak Jika Diinstruksikan Pusat

Hukum & Kriminal

KPT buka Rakornis Percepatan Penyelesaian Perdata; Jangan Hanya Menang di atas Kertas

Daerah

Teken MoU, Kanwil Ditjenpas Aceh dan ISBI Aceh Jajaki Kerja sama Strategis

Daerah

Samhudi: Media Mitra Strategis, Kemenag Pidie Siap Kolaborasi dengan IWO

News

Wagub Aceh Fadhlullah Sambut Ribuan Peserta Pawai Budaya HUT ke-80 RI

Daerah

Peringati HUT RI ke 80, KPA Sagoe 131 Wilayah Peureulak Gelar Syukuran