Jakarta — Wakil Gubernur Aceh, H. Fadhlullah, S.E., menghadiri peluncuran Program Akselerasi Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Tenaga Medis yang digelar Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek) di Gedung Kemenristek, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (22/7).
Program strategis nasional ini bertujuan mempercepat pencapaian visi Asta Cita melalui penguatan kemitraan sistem kesehatan akademik lintas sektor. Fokusnya adalah meningkatkan kualitas dan pemerataan akses pendidikan bagi tenaga medis, khususnya dokter spesialis, di seluruh Indonesia.
Wakil Gubernur Fadhlullah mengapresiasi langkah pemerintah pusat, terutama Kementerian Dikti dan Kementerian Kesehatan, dalam merespons krisis kekurangan tenaga medis di berbagai daerah.
“Pertama sekali, kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Dikti dan Kementerian Kesehatan. Sejumlah program sudah disampaikan dan kita berharap semua bisa terwujud sesuai harapan masyarakat,” ujarnya, didampingi Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Martunis, dan Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Dr. Marwan.
Fadhlullah menegaskan bahwa inisiatif ini sejalan dengan aspirasi masyarakat Aceh yang selama ini menantikan pemerataan layanan kesehatan berkualitas hingga ke pelosok.
“Harapan kita, seperti yang dikatakan Menteri Kesehatan tadi, seluruh daerah, termasuk kabupaten dan puskesmas, bisa memiliki tenaga dokter spesialis dan alat kesehatan yang memadai. Ini bukan hanya penting, tapi mendesak,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyatakan optimisme terhadap keberhasilan program ini secara bertahap.
“Insyaallah, target nasional bisa tercapai secara bertahap. Hingga tahun 2027, kita berharap seluruh provinsi, kabupaten, dan kota dapat terpenuhi kebutuhan dasar tenaga medisnya,” tambahnya.
Peluncuran program ini turut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Kemenristek dan sejumlah pemerintah daerah. Kesepakatan tersebut memperkuat komitmen bersama untuk membangun sistem kesehatan yang inklusif dan berkelanjutan, dengan dukungan penuh perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan SDM kesehatan.