PIDIE JAYA – nusaone.id.
Ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-XXXVII tingkat Provinsi Aceh di Kabupaten Pidie Jaya tak hanya menjadi momentum syiar Islam, tetapi juga wadah promosi budaya dan kuliner lokal. Salah satu yang mencuri perhatian pengunjung adalah kehadiran “WIN UNGEL Dapur Bhoi”, yang menyajikan beragam kuliner tradisional khas Pidie Jaya.

Beragam hidangan khas seperti karah semut, bulukat teutet, kue tuk pengaten, hingga kue bhoi disuguhkan dengan cita rasa autentik khas dapur Aceh. Para pengunjung terlihat antusias mencicipi aneka makanan tradisional yang kini mulai jarang ditemui di luar acara adat atau hajatan besar.
Pemilik “WIN UNGEL Dapur Bhoi”, Nora, mengatakan bahwa keikutsertaannya dalam ajang MTQ ini bukan semata untuk berdagang, tetapi juga sebagai bentuk pelestarian dan promosi warisan kuliner lokal Pidie Jaya.
“Kami ingin para pengunjung tahu bahwa Pidie Jaya punya kuliner khas yang unik, kaya rempah, dan penuh nilai tradisi,” ujar Nora.
Menurutnya, selama pelaksanaan MTQ, penjualan produk mereka cukup ramai. “Biasanya di hari-hari MTQ seperti ini, kami bisa laris karena banyak pengunjung dari berbagai daerah,” tambahnya.
Selain memperkaya suasana syiar MTQ, keberadaan stan kuliner seperti “WIN UNGEL Dapur Bhoi” juga turut menggerakkan sektor UMKM lokal, sejalan dengan program pemerintah daerah yang mendorong ekonomi kreatif dan pemberdayaan masyarakat.
Suasana di sekitar arena MTQ pun semakin semarak dengan aroma masakan tradisional yang menggoda, menjadikan kegiatan keagamaan ini bukan hanya bermakna spiritual, tetapi juga menjadi ajang memperkuat identitas budaya Aceh, khususnya Pidie Jaya, di mata para pengunjung.


















